Sabtu, 11 Februari 2017

MSDS Benzena

MSDS ‘’Material Safety Data Sheet’’


Identifikasi Bahan

Nama Produk            : Benzena
Kode Katalog           : SLB1564, SLB3055, SLB2881
CAS#                                    : 71-43-2
RTECS                     : CY1400000
CI#                            : Tidak tersedia
Sinonim                     : Benzol; Benzine
Nama Kimia              : Benzena
Rumus molekul         : CH
Penggunaan Benzena umumnya digunakan sebagai bahan dasar dari senyawa kimia lainnya. Sekitar 80% benzena dikonsumsi dalam 3 senyawa kimia utama yaitu etilbenzena , kumena, dan sikloheksana. Senyawa turunan etilbenzena merupakan bahan baku stirena yang nantinya di produksi menjadi plastik dan polimer lainnya. Kumena digunakan sebagai bahan baku resin dan perekat. Sikloheksana digunakan dalam pembuatan nilon. Sejumlah benzena lain dalam jumlah sedikit juga digunakan pada pembuatan karet, pelumas, pewarna, obat, detergen, bahan peledak, dan pestisida.

simbol NFPA
kebakaran : 3
kesehatan : 2
reaktifitas : 0
bahaya  lain :

Informasi Bahaya Singkat
Dapat mengakibatkan kanker (Karsinogenik). Dapat mengakibatkan kerusakan genetik secara turun menurun. Berbahaya : dapat menyebabkan kerusakan paru paru jika tertelan. Dapat mengakibatkan kematian. Benzena dapat memberikan efek ringan jika terhirup yaitu kantuk, pusing mempercepat denyut jantung sakit kepala, kebingungan, ketidak sadaran.
Sifat – sifat Bahaya
a. Kesehatan
Keterpaan bahan dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit dan saluran pernapasan bagian atas. Kontak kulit dapat menyebabkan inflamasi kulit. Efek jangka panjang dapat menyebabkan gangguan fungsional seperti darah dan sistem urat syaraf pusat.
NAB : 100 ppm / 435 mg/m³
LD (manusia) : 50-500 mg/kg
IDLH 2000 ppm
b. Flammable
Titik nyala 15°C
Konsentrasi mudah terbakar (LFL-UFL ) : 1,2-6,8%
Terbakar dengan sendirinya pada 432°C                                                                                
Sifat – sifat Fisika dan Kimia
Wujud zat                   : Cairan
Titk leleh                     : -94,9°C
Titik didih                   : 136,2°C
Tekanan uap                : 10mmHg (25,9°C)
Berat jenis                   : 0,8869 (20°C)
Berat jenis uap                        : 3,66 (udara=1)
Kelarutan                    : Sedikit larut dalam air, larut dalam alkohol dan eter
Massa molar                : 78,1121 g/mol
Warna                          : Tak berwarna
Bau                          : Akromatik                  

Keselamatan dan Pengamanan
a. Penanganan dan penyimpanan
·         Wadah dari gelas jangan digunakan untuk menyimpan cairan flammable. Pelarut dengan kualitas teknis harus disimpan dalam wadah logam. Cairan flammable yang memerlukan kondisi dingin, hanya disimpan pada kulkas yang bertuliskan “Lab-Safe” atau “Flammable Storage Refrigerators”.  Jangan sekali-kali menyimpan cairan flammable di dalam kulkas biasa.Jauhkan bahan flammable dari oksidator. Hindari penyimpanan cairan flammable dari panas, sengatan matahari langsung, sumber nyala atau api.
·         Tulisi wadah bahan kimia ini dengan kata “bahan beracun”. Simpan di dalam wadah yang tidak mudah pecah, dan tertutup rapat.
b. Jika terjadi tumpahan, kebocoran dan kebakaran
Jika terjadi tumpahan dan kebocoran digunakan alat pelindung diri. Cara mebersihkannya dengan menggunakan kertas serap lalu dibakar di tempat terbuka dan bersihkan tempat kebocoran dengan air/air sabun. Jika terjadi kebakaran pemadaman dengan menggunakan busa, bubuk kimia kering dan CO.
c. Alat pelindung diri:
Pernapasan : respirator pembersih udara dengan catridge penyerap uap organik
Mata : goggles, kacamata khusus
Kulit : jas lab, sepatu tertutup, gloves
d. Tindakan P3K
Kontak mata           : Periksa dan lepaskan lensa kontak. Dalam kasus kontak, segera basuh mata dengan banyak air selama minimal 15
menit. Air dingin dapat digunakan. air hangat HARUS digunakan. Dapatkan perhatian medis segera.
Kontak Kulit           : Dalam kasus kontak, segera siram kulit dengan banyak air. Tutupi kulit yang teriritasi dengan emolien. Hapus terkontaminasi pakaian dan sepatu. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali. Bersihkan sepatu sebelum digunakan kembali. Dapatkan perhatian medis. Kulit Serius Hubungi: Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Carilah medis.
Inhalasi        : Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen.
Inhalasi serius          : Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Kendurkan pakaian ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau pinggang.Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Jika korban tidak bernafas, melakukan mulut ke mulut.
Tertelan          : JANGAN memaksakan muntah kecuali diarahkan untuk melakukannya oleh tenaga medis. Tidak pernah memberikan apapun melalui mulut kepada sadar orang. Jika sejumlah besar bahan ini tertelan, panggil dokter segera. Kendurkan pakaian ketat seperti leher,
dasi, ikat pinggang atau pinggang

Informasi Lingkungan

Data toksikologis pada Bahan:
Benzene: LISAN (LD50): akut: 930 mg / kg [Rat]. 4700 mg / kg [Tikus]. Dermal (LD50):Akut: & gt; 9400 mg / kg [Kelinci].
UAP (LC50): akut: 10000 ppm 7 jam [Tikus].
Limbah bahan dapat dibakar di tempat terbuka atau dalam insinerator
        

Sabtu, 04 Februari 2017

MSDS asam sulfat H2SO4

MSDS ‘’Material Safety Data Sheet’’


Bagian 1. Produk Kimia
Nama data                 Asam Sulfat
Nama sinonim            Oil of Vitriol, Battery Acid, Fertilizer Acid
Nama inggris            Sulphuric Acid
LKB                           001-98
CAS                            7664-93-9
Produk Nomor          C2782
RTECS                      WS5600000

Bagian 2. Komposisi Bahan
Nama Kimia         asam sulfat
CAS#                  7664-93-9
Rumus Molekul    H2SO4

Bagian 3. Identifikasi Bahaya
NFPA
kesehatan : 3
reaktivitas : 0
kebakaran : 2
bahaya khusus : w
Efek jangka pendek :
    Penghirupan uap asam menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan serta mengganggu paru-paru. Cairan asam dapat merusak kulit dan menimbulkan luka yang amat sakit. Dapat menimbulkan kebutaan bila terkena mata.
Efek jangka panjang :
    Penghirupan uap asam kadar kecil dalam jangka panjang berakibat iritasi pada hidung, tenggorokan dan paru-paru
Kebakaran :
    Tidak terbakar, tetapi asam pekat bersifat oksidator yang dapat menimbulkan kebakaran bila kontak dengan zat organik seperti gula, selulosa dan lain-lain. Amat reaktif dengan bubuk zat organik.
Reaktivitas :
    Mengalami penguraian bila kena panas, mengeluarkan gas SO2. Asam encer bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen yang eksplosif bila kena nyala atau panas. Asam sulfat bereaksi hebat dengan air.  

Bagian 4. Tindakan Pertolongan pertama
    Kontak mata
segera siram mata dengan banyak air selama 15 menit dengan air dingin serta segera mendapat perhatian medis.
    Kontak kulit
segera siram kulit dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit. Cuci dengan sabun disenfektan dan menutupi kulit yang terkontaminasi dengan krim anti bakteri. Carilah segera perhatian medis.
    Terhiup
mengevakuasi korban ke daerah yang aman sesegera mungkin, kendurkan pakaian ketat seperti ikat pinggang, kerah dasi, jika sulit bernapas berikan oksigen. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan.

    Tertelan
jangan memberikan apapun melalui mulut kecuali diarahkan melakukannya oleh tenaga medis. Jangan memberikan apapun melalui mulut ke bawah sadar orang.

Bagian 5. Api dan Ledakan Data
    Oksidator kuat
    Jenis pemadaman api : dry chemical
    Bereaksi pada suhu extrim dengan dekomposisi kekerasan
    Titik nyala                   : Tidak ternyalakan

Bagian 6. Tindakan penanggulangan Kebakaran
    Oksidator kuat. Kontak dengan bahan yang mudah terbakar dapat menyebabkan kebakaran.
    Kenakan pakaian pelindung yang sesuai untuk mencegah kontak dengan kulit dan mata.
    Gunakan alat bantu pernapasan untuk mencegah kontak dengan produk dekomposisi termal.
    Kontak dengan logam dapat menghasilkan gas hidrogen yang mudah terbakar.
    Gunakan karbon dioksida atau bahan kimia kering.
    Segera hubungi petugas pemadam kebakaran

Bagian 7. Pencegahan dan Penyimpanan
.    Hindari kontak langsung dengan asam.
    Cegah penghisapan uap atau kabut, dengan bekerja dalam almari asam atau dengan ventilasi yang baik.
    Pengenceran asam dilakukan dengan menambahkan asam sedikit demi sedikit ke dalam air dan bukan sebaliknya.
    Simpan asam dalam wadah yang kuat di tempat berventilasi dan dingin.
    Jauhkan dari air, zat organik mudah terbakar dan logam.
Perhatikan kebocoran wadah

Bagian 8. Tindakan Terhadap Tumpahan dan Kebocoran
    Jangan sentuh tumpahan asam.
    Netralkan tumpahan dengan larutan soda atau kapur, sebelum disiram dengan air.
    Beri ventilasi.
    Hati-hati terhadap tempat rendah (uap lebih berat dari udara)
    Pakai alat pelindung diri dalam menangani tumpahan asam.
    Menyerap tumpahan dengan bahan inert, maka tempatkan dalam wadah limbah kimia.

Bagian 9. Alat Perlindungan Diri
    Paru-paru         : filter penyerap asam atau respirator udara.
    Mata                : pelindung muka.
Kulit                : sarung tangan, pakaian kerja (jas lab)

Bagian 10. Sifat Fisika dan Kimia
    Bentuk                                                Cairan
    Penampilan                              jelas berwarna - cairan berminyak
    Bau                                          tidak berbau
    pH                                           0,3 (1N)
    Tekanan uap                            1 mm Hg @ 145,8 C
    Densitas                                  3.38 g/cm3
    Titik didih                               340°C
    Pembekuan / Melting Point     10.35°C
    Suhu Nyala                             Tidak tersedia
    Titik Nyala                              Tidak tersedia
    Kelarutan dalam air                 Tercampur penuh
    Berat molekul                          98,0716
    Titik lebur                                10°C
    Viskositas                                26,7 cP (20°C)

Bagian  11. Bahaya Lingkungan
    Penyebab asam dalam air limbah dan mengganggu kehidupan tanaman dan binatang dalam air. Penetralan dapat dilakukan dengan soda atau air kapur sampai pH 6-9 sebelum dibuang ke lingkungan. Residu netralisasi dapat dicampur dengan tanah atau pasir.
    Nilai Ambang Batas    : 1 mg/m3
    LD50                           : 2.14 g/kg (tikus)
    LC50                           : 510 mg/m3 (tikus)
    IDLH                          : 80 mg/m3

Bagian 12. Pertimbangan Pembuangan
sebelum dibuang harus dilakukan Penetralan menggunakan soda atau air kapur harus untuk menjaga pH 6-9 sebelum dibuang ke lingkungan. Residu netralisasi dapat dicampur dengan tanah atau pasir